Kamis, 08 Maret 2012

The Marineton's Tale (Part 1)


Dahulu kala, di sebuah pulau kecil di tengah samudra pasifik, terdapat sebuah desa dimana semua penghuninya mengenal satu sama lain . Desa tersebut tentram, dan tenang. Semuanya bagaikan sebuah keluarga. Memang tidak begitu banyak penduduknya, tak sampai 100 kepala keluarga. 

Desa Marineton namanya. Ya, tentu saja karena dekat pantai jadi namanya begitu. Suatu hari Sang kepala desa, Tuan Zuree mengumumkan. Bahwasanya dia dan istrinya Ny. Mingli akhirnya akan segera memiliki seorang bayi. Seluruh desa Marineton gegap gempita mendengarnya. Seorang bayi yang ditunggu-tunggu selama 12tahun lamanya oleh keluarga kepala desa itu. Dikatakan bahwa Ny. Mingli akan melahirkan kurang dari 6bulan lagi. Maka seluruh desa mempersiapkan kelahiran bayi tersebut. 

Mereka melakukan upacara-upacara ritual kepada dewa-dewa, juga emberikan persembahan kepada penjaga samudera selama 6bulan terus menerus. Semuanya berharap yang terbaik bagi kelahiran sang jabang bayi. Dan hari yang dirunggu-tunggu pun akhirnya datang. Tabib pun sudah bersiap. Empat jam lamanya persalinan, dan tepat pukul 00.01 sang bayi lahir kedunia. Seorang putri, mungil dan cantik. Dia dinamai Sofia.

Sofia tumbuh menjadi anak yang sehat dan lucu, semua orang mencintainya. Tn. & Ny. Zuree pun amat bahagia. ada sesuatu dalam diri Sofia yang membuat semua orang benar-benar jatuh hati. Yaitu suaranya yang amat merdu. Dia bernyanyi setiap harinya. Semua penduduk desa sudah mengetahui soal keindahan suara Sofia. Tidak perlu diragukan lagi. Saatnya mengundang David foster ke marineton. Bukan, maksudnya, ya suara Sofia sangat merdu. Sampai-sampai semua pemuda di sana jatuh cinta. Selain karena dia cantik, dan ramah.


Pada ulangtahunnya yang ke-17 sebuah pesta diadakan. Awalnya semua berjalan sesuai rencana, dan langit pun tiba-tiba gelap. Kemudian dari antara kerumunan tamu yang datang, muncullah Doriri, seorang peramal desa yang agak sinting berlari ke arah Tn.Zuree
"Tuan! Tuanku! Kita Celaka! Kita akan celaka!!"
"Apa yang kau maksud Doriri? Mengapa kita harus celaka?"
"Hamba mendapat penglihatan!!"
"Penglihatan apa maksudmu? Apa yang telah kau lihat?" Seluruh tamu juga menunggu jawabannya, walau tidak semua mereka percaya pada Doriri.
“Hamba melihat kita.. Marineton.. err Kita..." Doriri terdengar ragu.
"Segera katakan atau kau kuusir dari sini, karena kau telah mengusik pesta putriku Sofia"
"Sesungguhnya, hamba melihat Marineton..." Doriri melangkah mendekat dan sedikit berbisik. "Marineton akan hancur lebur..."
Seluruh penduduk ketakutan, dan beberapa dari mereka agak pucat mendengarnya.
"Doriri! Kau sudah kelewatan! Sekarang pergi!" Amuk T
n.Zuree


Doriri pun pergi tanpa perlawanan, tapi wajahnya seperti tetap yakin dengan penglihatan yang ia dapatkan. Pesta pun berlanjut sampai malam. Diakhir pesta, Sofia pun menyanyikan sebuah lagu. Ciptaannya sendiri, dikala ia bernyanyi semua yang mendengar seakan terhipnotis.

Lalu tiba-tiba guntur yang besar menyambar bumi, dan angin berhembus dengan kencangnya. Menyapu kain-kain penutup meja-meja makanan.
Kemudian, dari dekat pantai. Urz Seorang pemuda, berlari ke arah pesta sambil berteriak: "MARINETON DISERANG!!" 

Dalam sekejap, pesta berubah menjadi bisu. Semua orang menatap Urz dengan penuh tanda tanya. "Apa yang kau maksud Urz?" tanya Sofia.
"Kita diserang!! Aku melihat kapal-kapal asing dari sebelah barat. Dan aku yakin itu adalah kapal dari Grassland!" Jelas Urz penuh kepanikan
"Tuan Zuree, apa yang harus kita lakukan?" Tanya para tetua. "Grassland dari dulu sudah mengincar tanah kita. Kita tidak boleh membiarkanya"
Tn.Zuree trdiam, lalu berkata "Perempuan dan anak-anak, pulanglah! Kalian para ksatria, siapkan dirimu! Kita harus menyelamatkan Marineton!"
"Uwoooooooo" para pria bersorak! Menyemangati diri mereka sendiri. Mereka semua segera berkumpul dan menyiapkan strategi.

Sofia & Ny.Mingli bergegas menuntun para wanita dan anak-anak berkumpul ditempat yang aman, di Goa dekat tebing. Membawa persediaan seadanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar