Rabu, 26 September 2012

Another Break-Up


Lagi, hubungan yang sudah terjalin harus terputus.
Hubungan singkat memang. Tidak terlalu banyak memori yang tersimpan.
Namun pedih itu pasti ada. Bukan dibuat-buat.
Tapi seperti umur hubungannya, pedih yang terbentuk pun hanya sebersit.
Pedih, bukan karena berpisah.
Namun karena salah melangkah.
Sebuah hubungan yang aku pikir sanggup untuk ku perjuangkan.
Namun malah kutinggalkan di belakang.
Aku seperti anak kecil yang tersasar, dan tak tahu jalan pulang ke rumah.
Aku dipungut oleh orang baik, namun yang aku inginkan hanyalah pulang.

Kemarin aku, menjadi bukan seperti aku yang seharusnya.
Aku menjadi penipu bagi diriku sendiri, dan itu bukan diriku.
Aku tak pernah membohongi hatiku.
Jadi, setelah beberapa saat bergumul. Aku memutuskan untuk jujur.
Jujur terhadap perasaan ku sendiri. Dan kepada orang yang kupinjam hatinya.
Kami berpisah.

Perasaan manusia bukanlah hal yang bisa aku mengerti begitu mudah.
Perasaan ku sendiri pun masih sangat sulit kutafsirkan.
Ketika awal kupikir akan mudah bagiku menjalani saja tanggal demi tanggal.
Namun semakin lewat tanggal, semakin banyak yang ku tolak.
Semakin banyak juga yang harus aku relakan dan korbankan.
Aku tidak mau menjadi bodoh lagi
jadi lebih baik kulepas genggamanku, dan berjalan menuju tempat yang tepat bagiku.