Dahulu kala, di sebuah pulau kecil di tengah samudra pasifik,
terdapat sebuah desa dimana semua penghuninya mengenal satu sama lain . Desa
tersebut tentram, dan tenang. Semuanya bagaikan sebuah keluarga. Memang tidak
begitu banyak penduduknya, tak sampai 100 kepala keluarga.
Desa
Marineton namanya. Ya, tentu saja karena dekat pantai jadi namanya begitu.
Suatu hari Sang kepala desa, Tuan Zuree mengumumkan. Bahwasanya dia dan
istrinya Ny. Mingli akhirnya akan segera memiliki seorang bayi. Seluruh
desa Marineton gegap gempita mendengarnya. Seorang bayi yang ditunggu-tunggu
selama 12tahun lamanya oleh keluarga kepala desa itu. Dikatakan bahwa
Ny. Mingli akan melahirkan kurang dari 6bulan lagi. Maka seluruh desa
mempersiapkan kelahiran bayi tersebut.
Mereka melakukan upacara-upacara
ritual kepada dewa-dewa, juga emberikan persembahan kepada penjaga samudera
selama 6bulan terus menerus. Semuanya berharap yang terbaik bagi
kelahiran sang jabang bayi. Dan hari yang dirunggu-tunggu pun akhirnya datang.
Tabib pun sudah bersiap. Empat jam lamanya persalinan, dan tepat pukul
00.01 sang bayi lahir kedunia. Seorang putri, mungil dan cantik. Dia dinamai
Sofia.
Sofia
tumbuh menjadi anak yang sehat dan lucu, semua orang mencintainya. Tn. &
Ny. Zuree pun amat bahagia. ada sesuatu dalam
diri Sofia yang membuat semua orang benar-benar jatuh hati. Yaitu suaranya yang
amat merdu. Dia bernyanyi setiap harinya. Semua penduduk desa sudah
mengetahui soal keindahan suara Sofia. Tidak perlu diragukan lagi. Saatnya
mengundang David foster ke marineton. Bukan, maksudnya, ya suara Sofia
sangat merdu. Sampai-sampai semua pemuda di sana jatuh cinta. Selain karena dia
cantik, dan ramah.
Pada ulangtahunnya yang ke-17 sebuah pesta diadakan. Awalnya
semua berjalan sesuai rencana, dan langit pun tiba-tiba gelap. Kemudian
dari antara kerumunan tamu yang datang, muncullah Doriri, seorang peramal desa
yang agak sinting berlari ke arah Tn.Zuree
"Tuan! Tuanku! Kita Celaka! Kita akan celaka!!"
"Apa yang kau maksud Doriri? Mengapa kita harus
celaka?"
"Hamba mendapat penglihatan!!"
"Penglihatan apa maksudmu? Apa yang telah kau
lihat?" Seluruh tamu juga menunggu jawabannya, walau tidak semua mereka
percaya pada Doriri.
“Hamba melihat kita.. Marineton.. err Kita..." Doriri
terdengar ragu.
"Segera katakan atau kau kuusir dari sini, karena kau
telah mengusik pesta putriku Sofia"
"Sesungguhnya, hamba melihat Marineton..." Doriri
melangkah mendekat dan sedikit berbisik. "Marineton akan hancur lebur..."
Seluruh penduduk ketakutan, dan beberapa dari mereka agak
pucat mendengarnya.
"Doriri! Kau sudah kelewatan! Sekarang pergi!" Amuk
T
n.Zuree
Doriri pun pergi tanpa perlawanan, tapi wajahnya seperti tetap
yakin dengan penglihatan yang ia dapatkan. Pesta pun berlanjut sampai malam.
Diakhir pesta, Sofia pun menyanyikan sebuah lagu. Ciptaannya sendiri, dikala ia
bernyanyi semua yang mendengar seakan terhipnotis.
Lalu tiba-tiba guntur yang besar menyambar bumi, dan angin
berhembus dengan kencangnya. Menyapu kain-kain penutup meja-meja makanan.
Kemudian, dari dekat pantai. Urz Seorang pemuda, berlari ke
arah pesta sambil berteriak: "MARINETON DISERANG!!"
Dalam sekejap, pesta berubah menjadi bisu. Semua orang
menatap Urz dengan penuh tanda tanya. "Apa yang kau maksud Urz?"
tanya Sofia.
"Kita diserang!! Aku melihat kapal-kapal asing dari
sebelah barat. Dan aku yakin itu adalah kapal dari Grassland!" Jelas Urz
penuh kepanikan
"Tuan Zuree, apa yang harus kita lakukan?" Tanya
para tetua. "Grassland dari dulu sudah mengincar tanah kita. Kita tidak
boleh membiarkanya"
Tn.Zuree trdiam, lalu berkata "Perempuan dan anak-anak,
pulanglah! Kalian para ksatria, siapkan dirimu! Kita harus menyelamatkan
Marineton!"
"Uwoooooooo" para pria bersorak! Menyemangati diri
mereka sendiri. Mereka semua segera berkumpul dan menyiapkan strategi.
Sofia & Ny.Mingli bergegas menuntun para wanita dan
anak-anak berkumpul ditempat yang aman, di Goa dekat tebing. Membawa persediaan
seadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar