Wongfuproduction . . .
Senin, 26 Maret 2012
Senin, 12 Maret 2012
The Marineton's Tale (Part 2)
Grassland adalah sebuah pulau dengan kota maju di sebelah
barat pulau Marineton. Mereka sudah punya tentara sendiri. Pemimpin Grassland,
yaitu Boris Gant sangat angkuh dan tamak. Obsesinya adalah menguasai sluruh
daerah dsekitar Grassland termasuk Marineton.
Pemimpin angkatan perang Grassland tak lain adalah putra
tunggal Boris. Yaitu Randall tak kalah bengis nya dengan sang ayah. Dialah
yang saat ini memimpin penyerangan terhadap Marineton. Atas perintah ayahnya.
Disisi lain di Marineton, semua orang cemas.
Tn.Zuree menunjuk Urz sebagai pemimpin pasukan bersenjata di
barisan depan. Senjata yang mereka miliki sederhana. Bila dibandingkan lawan.
Pasukan Marineton bersiap dengan tombak dan perisai masing-masing digaris
pantai. Memantau kapal-kapal Grassland yg makin mendekat. Terasa sekali aura
kecemasan di wajah para tentara muda ini. Urz melihatny lalu berkata :
"Aku tau kalian cemas! Tapi kita tak boleh gentar! Kita
harus berperang demi tanah kelahiran kita! Jangan gentar!!!!"
"UWOOOOOOO" sahut para tentara muda. Kini mereka
lebih semangat.
Dengan semangat berkobar, mereka "menyambut"
tentara Grassland yang sudah mulai turun dari kapal mereka. Posisi merapat dan
tanpa celah.
Terdengar suara Randal Gant dari atas dek kapal yang paling
depan. "SERAAANGG!!!".
Urz pun berkomando "MAJUUU!!!"
Terjadi pertempuran sengit hidup dan mati di pesisir pantai
Marineton. Para tentara mati-matian memperjuangkan tanah mereka dari
penjajahan. Tapi tentara Marineton tidak bisa di samakan dengan tentara
terlatih milik Grassland. Mereka kalah dari segi jumlah maupun strategi.
Akhirnya, sedikit demi sedikit barisan pertahanan Marinton
berguguran. Melihat hal ini Urz-pun memerintahkan tentara untuk mundur sejenak.
Mereka pun mundur ke arah hutan untuk bersembunyi. Sambil
mengintai pergerakan pasukan Grassland. Terlihat Randall telah turun dari
kapal. Urz terus mengintai, sambil perlahan mendekat kearah luar hutan dimana
pasukan Grassland berkumpul memikirkan strategi selanjutnya. Tak lama kemudian
seorang prajurit menepuk punggung Urz.. Betapa kagetnya dia, mengira akan
tertangkap. "Mau apa kau?" Desisnya.
"Urz, berapa lama lagi kita bersembunyi? Teman-teman
kita harus diobati. Atau mereka akan mati kehabisan darah!" Ternyata itu
Thomas. Sahabat Urz. Yang sekarang bisa dikatakan sebagai tangan kanannya
Sungguh dilemma untuk Urz, yang diberikan tanggung jawab
memimpin tentara. Namun harus menjaganya juga. Akhirnya Urz memrintahkan para
tentara yg terluka mundur, tapi tidak kembali ke desa. Melainkan kearah tebing.
Dimana Sofia & yang lainnya sembunyi.
Disaat Urz ingin mengendap-endap lagi untuk mengintip para
prajurit Grassland, dia terkejut mendapati bahwa mereka tidak lagi disana. Urz
pun panik. Bagaimana ini? Lalu dia mengumpulkan prajurit yang tersisa.
"Sekarang kita harus bergegas kembali ke pemukiman, kita
buat pertahanan disana." Katanya.
Disisi lain, di goa persembunyian dimana Sofia berada. Para
prajurit yang terluka baru saja tiba disana.
"Astaga!! Apa yang terjadi dengan kalian?? masuklah,
biar luka kalian dirawat oleh Mama Joya" Kata Sofia yang sedang berdiri di
depan goa.
Tanpa sepengetahuan orang-orang. Ternyata Randall dan
pasukannya telah mengikuti mereka sedari tadi. Sialnya, hampir seluruh penghuni
Marineton mengungsi disana, tanpa pertahanan. "Sasaran yang empuk" Batin Randall
Alih-alih langsung menyerang, Randall memerintahkan untuk
menunggu sebentar sampai waktunya tepat. Saat itu tepat tengah malam, maka
Randall memerintahkan pasukannya untuk siap-siap menyerang tempat persembunyian
itu. Strateginya adalah menyandera para penduduk Marineton, sehingga Tn.Zuree
mau memberikan kekuasaannya atas Marineton. Dengan cermat Randall memberi
aba-aba bagi prajuritnya untuk maju sedikit demi sedikit, sebelum akhirnya
mengepung tempat itu. Orang-orang didalam sudah tertidur. Semua sesuai rencana.
Randall masuk terlebih dahulu. Untuk memeriksa. Dengan seutas
tali, dia langsung menjerat orang pertama yang dia lihat, yaitu Sofia. Sofia
terperanjat bangun, namun tak sempat berteriak karena sudah dibekap. Oleh
telapak tangan besar Randall. Diikuti oleh prajurit lain, mereka membekap,
menjerat dan mengikat mereka. sasaran mereka, wanita dan anak-anak.
Berapapun perlawanan yg diberikan tidak berarti bagi tentara
Grassland yg bertubuh tegap dan besar. mereka diikat dan dibopong ke kapal
secara sembunyi-sembunyi. Semua begitu cepat. Tapi Sofia tak mau menyerah. Dia
terus meronta di bahu Randall yang membopongnya. Beruntungnya, Urz mendengar
suara teriakannya.
"Hey, kau dengar tidak? Ada yang berteriak dari
sana" kata Urz pada kawanannya. Mereka mencari sumber suara tersebut
"Hey! Kau!!! Turunkan aku sekarang! Apa maumu???"
Jerit Sofia
"Diam kau cerewet! Atau kuhabisi kau disini" jawab
Randall dingin. Mereka sudah didekat kapal, para sandera disembunyikan..
"Sofiaaa!!!" Terdengar teriakan Urz. Ternyata dia
mengejar, namun terlambat. Kapal Grassland sudah berjalan membawa para tahanan
barunya
"Sialan!! Mereka menculik semua wanita dan
anak-anak!" Kata Thomas pada Urz.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang Urz?" Tetapi Urz
tidak menjawab. Dia masih memandangi kapal yang membawa Sofia.
"Kita harus memberi tahu Tn.Zuree, sekarang keputusan
ada ditangan dia. Namun bagaimana cara menjelaskan kepada orang-orang bahwa
keluarga mereka diculik?"
Dikapal, seluruh tahanan dimasukkan kedalam suatu ruangan
tertutup, pengap dan gelap. Anak-anak mulai menangis ketakutan. Suara tangisan
anak-anak ini semakin keras, & terdengar oleh Randall. Dan dia amat terusik
dengan suaranya. "Suruh mereka diam!!" Bentaknya
Mereka pun berhenti menangis karena bentakan Randall, tapi
hanya sebentar lalu tangisan pun berlanjut semakin nyaring. Wajah Randall
berubah panik karena suara mahanyaring itu. Dia benar-benar membencinya. Namun
tak sanggup menyentuh anak-anak itu sedikitpun. Ternyata dia masih punya hati.
Lalu dia menunjuk Sofia "Kau! Lalkukan sesuatu! Buat
mereka diam, atau akan kulempar mereka ke laut sekarang juga”
"Eh? Kenapa aku?" Kata Sofia.
"Jadi kau mau melihat mereka kubuang ke laut?"
Randall melotot.
"Err..baik..baik..kau tak harus
segitunya" Jawab sofia, sedikit menyembunyikan ketakutannya.
Donna pun melakukan triknya, trik paling ampuh yang bisa
membuat anak-anak ini diam. Ya, dia bernyanyi.. Dengan suaranya yang amat
merdu. Sekejap anak-anak itu terdiam dan berhenti menangis. Dan Randall hanya
bisa terkesima.
Kamis, 08 Maret 2012
The Marineton's Tale (Part 1)
Dahulu kala, di sebuah pulau kecil di tengah samudra pasifik,
terdapat sebuah desa dimana semua penghuninya mengenal satu sama lain . Desa
tersebut tentram, dan tenang. Semuanya bagaikan sebuah keluarga. Memang tidak
begitu banyak penduduknya, tak sampai 100 kepala keluarga.
Desa
Marineton namanya. Ya, tentu saja karena dekat pantai jadi namanya begitu.
Suatu hari Sang kepala desa, Tuan Zuree mengumumkan. Bahwasanya dia dan
istrinya Ny. Mingli akhirnya akan segera memiliki seorang bayi. Seluruh
desa Marineton gegap gempita mendengarnya. Seorang bayi yang ditunggu-tunggu
selama 12tahun lamanya oleh keluarga kepala desa itu. Dikatakan bahwa
Ny. Mingli akan melahirkan kurang dari 6bulan lagi. Maka seluruh desa
mempersiapkan kelahiran bayi tersebut.
Mereka melakukan upacara-upacara
ritual kepada dewa-dewa, juga emberikan persembahan kepada penjaga samudera
selama 6bulan terus menerus. Semuanya berharap yang terbaik bagi
kelahiran sang jabang bayi. Dan hari yang dirunggu-tunggu pun akhirnya datang.
Tabib pun sudah bersiap. Empat jam lamanya persalinan, dan tepat pukul
00.01 sang bayi lahir kedunia. Seorang putri, mungil dan cantik. Dia dinamai
Sofia.
Sofia
tumbuh menjadi anak yang sehat dan lucu, semua orang mencintainya. Tn. &
Ny. Zuree pun amat bahagia. ada sesuatu dalam
diri Sofia yang membuat semua orang benar-benar jatuh hati. Yaitu suaranya yang
amat merdu. Dia bernyanyi setiap harinya. Semua penduduk desa sudah
mengetahui soal keindahan suara Sofia. Tidak perlu diragukan lagi. Saatnya
mengundang David foster ke marineton. Bukan, maksudnya, ya suara Sofia
sangat merdu. Sampai-sampai semua pemuda di sana jatuh cinta. Selain karena dia
cantik, dan ramah.
Pada ulangtahunnya yang ke-17 sebuah pesta diadakan. Awalnya
semua berjalan sesuai rencana, dan langit pun tiba-tiba gelap. Kemudian
dari antara kerumunan tamu yang datang, muncullah Doriri, seorang peramal desa
yang agak sinting berlari ke arah Tn.Zuree
"Tuan! Tuanku! Kita Celaka! Kita akan celaka!!"
"Apa yang kau maksud Doriri? Mengapa kita harus
celaka?"
"Hamba mendapat penglihatan!!"
"Penglihatan apa maksudmu? Apa yang telah kau
lihat?" Seluruh tamu juga menunggu jawabannya, walau tidak semua mereka
percaya pada Doriri.
“Hamba melihat kita.. Marineton.. err Kita..." Doriri
terdengar ragu.
"Segera katakan atau kau kuusir dari sini, karena kau
telah mengusik pesta putriku Sofia"
"Sesungguhnya, hamba melihat Marineton..." Doriri
melangkah mendekat dan sedikit berbisik. "Marineton akan hancur lebur..."
Seluruh penduduk ketakutan, dan beberapa dari mereka agak
pucat mendengarnya.
"Doriri! Kau sudah kelewatan! Sekarang pergi!" Amuk
T
Langganan:
Postingan (Atom)