Mungkin tiap orang punya pembelaan akan tindakan dan pikirannya sendiri .
begitu pula dengan saya .
sebenarnya pernyataan ini mungkin nantinya akan menimbulkan beberapa opini miring .
tapi, tidak apabila kita berpikiran terbuka dan dewasa .
begini . .
Mengapa ada saja orang2 yang merasa berkewajiban membela Tuhan .
Seolah-olah Yang Maha Kuasa, pelindung alam semesta ini adala sosok lemah tak berdaya .
saat melewati janda yang cacat oleh kusta dan mengemis minta receh
atau anak2 berpakaian compang-camping .
Orang2 ini berpikir :
CUMA PURA-PURA, BIAR DIKASIHANI
tapi, kalau ada orang yang dianggap menyinggung Tuhan sedikit saja,
lain lagi ceritanya
wajah mereka jadi merah padam, dada turun naik dengan hebatnya, dan mengeluarkan kata2 penuh amarah .
derajat kemarahan mereka sungguh mencengangkan
kekerasan hati mereka pun menakutkan
apakah orang2 semacam ini tidak menyadari ?
Bahwa dari dalamlah Tuhan mesti dibela, bukan dari luar .
kemarahan itu seharusnya mereka tujukan pada diri sendiri .
Sebab kejahatan yang kelihatan dari luar tidak lain adalah kejahatan dari dalam yang dibiarkan keluar .
medan tempur yang utama bagi kebajikan bukanlah medan terbuka di arena publik .
melainkan di dlbm relung kecil hati tiap manusia .
sungguh berat beban yg mesti ditanggung oleh janda dan anak2 jalanan .
Merekalah yang seharusnya dibela oleh orang2 yg merasa dirinya benar, bukan Tuhan .
bagi saya, agama adalah tentang akhlak dan martabat kita, bukan kebobrokan kita .
tulisan diatas merupakan kutipan dari buku : life of Pi - Yann Martel
mengingatkan saya mengenai hal-hal yang sedang terjadi di bangsa ini .